Wijaya Karya

Adu Nilai Kontrak Baru WIKA Grup: WEGE  WTON, Siapa Paling Cuan?

Adu Nilai Kontrak Baru WIKA Grup: WEGE WTON, Siapa Paling Cuan?

()

Bisnis.com, JAKARTA – Dua entitas anak PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), yakni WEGE dan WTON, telah mengumumkan raihan kontrak baru sepanjang periode Januari – Oktober 2024. Lantas, emiten yang memiliki capaian terbesar?

PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) atau WIKA Beton tercatat lebih unggul dengan perolehan kontrak baru sebesar Rp4,9 triliun sepanjang Januari – Oktober 2024 (year-to-date/ytd). Raihan ini memenuhi 81% dari target yang dipatok sebesar Rp6 triliun pada tahun ini. 

Konstruksi Jalan Nasional Sumbu Kebangsaan Timur Fase 2 IKN Capai 69,81%

Konstruksi Jalan Nasional Sumbu Kebangsaan Timur Fase 2 IKN Capai 69,81%

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melaporkan progres konstruksi jalan nasional Sumbu Kebangsaan Timur Fase 2 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah mencapai 69,81% per Oktober 2024.

“Kemudian di IKN sendiri, tadi saya sebutkan, di situ ada jalan, salah satunya jalan nasional namanya Sumbu Timur. Kita kerjakan juga, kurang lebih progres-nya sekarang 70%," ujar Senior Manager Corporate Relations William saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Lebih lanjut, William menjelaskan bahwa proyek bernilai Rp528 miliar itu ditujukan untuk meningkatkan konektivitas untuk IKN dengan fokus pada infrastruktur yang berkelanjutan.

Wijaya Karya (WIKA) Siapkan Sistem Jelang Merger dengan PTPP

Wijaya Karya (WIKA) Siapkan Sistem Jelang Merger dengan PTPP

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) tengah melakukan pematangan sistem sebelum pemerintah  melakukan peleburan tujuh BUMN Karya menjadi tiga perusahaan induk.

Dalam wacananya, pemerintah bakal membentuk tiga holding induk BUMN Karya, di mana WIKA bakal dipasangkan dengan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP). Sementara itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) akan menjadi induk holding bagi Brantas Abipraya dan Nindya Karya.

Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) akan dilebur ke dalam entitas PT Hutama Karya (Persero).

WIKA Mau Lepas Tol Serang-Panimbang, Sudah Kantongi Minat Asing

WIKA Mau Lepas Tol Serang-Panimbang, Sudah Kantongi Minat Asing

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) hendak melepas kepemilikan atau divestasi Jalan Tol Serang – Panimbang yang saat ini tengah dalam tahap konstruksi. 

Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Wijaya menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah menggodok skema aset recycling pada proyek tersebut. 

“Nanti setelah kita selesaikan, kan baru seksi dua yang selesai. Nah seksi tiganya pun juga sedang dalam masa konstruksi. Nah kita juga lihat apakah memang tetap harus diselesaikan dulu seksi tiganya. Atau mungkin kita bisa partial divestasi atau partial divestment,” kata Mahendra saat ditemui di Proyek Jakarta Sewerage Development Project, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

WIKA Kebut PSN Pengolahan Limbah Raksasa Jakarta, Rampung 2027

WIKA Kebut PSN Pengolahan Limbah Raksasa Jakarta, Rampung 2027

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengungkap progres terkini proyek strategis nasional (PSN) Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Pluit yang ditargetkan rampung pada 2027.

Untuk diketahui, JSDP sendiri merupakan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Di mana, pengerjaan JSDP zona 1 ini digarap oleh Kerja Sama Operasional (KSO) antara kontraktor Jepang Obayashi, WIKA, PT Jaya Konstruksi, dan JFE Engineering Joint Venture (OWJJ).

Deputi Project Manager OWJJ, Agus Basuki menjelaskan saat ini pihaknya sendiri tengah mengerjakan 3 paket pengerjaan proyek JSDP dengan nilai kontrak mencapai Rp3,2 triliun.

Presiden Prabowo Resmikan Flyover Madukoro, Karya Strategis WIKA

Presiden Prabowo Resmikan Flyover Madukoro, Karya Strategis WIKA

()

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI) Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto meresmikan Flyover Madukoro yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (11/12). Proses peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Prabowo.

Turut hadir mendampingi Presiden Prabowo diantaranya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Wali Kota Semarang Hevearita Gubaryanti Rahayu, dan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA Agung Budi Waskito (BW).

Pefindo Sebut Investor Hindari Obligasi Sektor Konstruksi, Trauma Gagal Bayar

Pefindo Sebut Investor Hindari Obligasi Sektor Konstruksi, Trauma Gagal Bayar

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkapkan investor kini cenderung menghindari penyerapan obligasi atau surat utang dari sektor konstruksi. Pasalnya, banyak perusahaan konstruksi yang mengalami gagal bayar belakangan ini.

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto menyampaikan bahwa kondisi tersebut diakibatkan oleh maraknya kasus gagal bayar di sektor konstruksi. 

“Berbagai investor agak cenderung menghindari satu sektor karena beberapa waktu terakhir ini ada kejadian gagal bayar di sektor tersebut, yaitu di sektor konstruksi,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (11/12/2024).  

Hitung Mundur 10 Agenda Penting Penyehatan Wijaya Karya (WIKA)

Hitung Mundur 10 Agenda Penting Penyehatan Wijaya Karya (WIKA)

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) bakal menggelar 10 rapat yang membahas pengesampingan pemenuhan kewajiban keuangan, baik obligasi maupun sukuk dalam beberapa pekan ke depan. 

WIKA bakal menggelar 5 rapat umum pemegang obligasi (RUPO) dan 5 rapat umum pemegang sukuk (RUPSU) dengan total nilai Rp7,98 triliun pada Desember 2024. 

Seluruh rapat baik RUPO maupun RUPSU akan berlangsung di WIKA Tower 2, Jakarta Timur. Penyelenggaraan rapat terbagi dalam tiga tanggal, yakni pada 11 Desember, 16 Desember, dan 17 Desember 2024. 

Wijaya Karya (WIKA) Kaji Skema Pinjaman Saldo Anggaran Lebih APBN

Wijaya Karya (WIKA) Kaji Skema Pinjaman Saldo Anggaran Lebih APBN

()

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) berencana mengkaji skema pinjaman saldo anggaran lebih atau SAL Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan perseroan mendukung penuh kebijakan pemerintah yang telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No. 88/2024 terkait pinjaman SAL APBN.

Meski demikian, dia menuturkan emiten BUMN Karya tersebut sedang mengkaji skema pinjaman sembari menanti penerapan kebijakan tersebut.

"Saat ini, kami masih mempelajari lebih lanjut terkait syarat dan ketentuan peraturan tersebut sambil menunggu implementasi atas kebijakan ini," ujar Mahendra saat dihubungi, Jumat (6/12/2024).