Dubes Indonesia di AS Masih Kosong di Tengah Upaya Negosiasi Tarif

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi Duta Besar (Dubes) untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, Amerika Serikat (AS) masih kosong di tengah upaya negosiasi tarif impor.
Padahal menurut anggota Komisi I DPR Sarifah Ainun Jariyah, posisi Dubes dalam membantu memuluskan komunikasi antara pemerintah Indonesia dengan AS.
"Kehadiran diplomat tetap di Washington DC diharapkan dapat lebih memuluskan komunikasi dan negosiasi antara kedua negara," ujar Sarifah lewat keterangan tertulisnya, Jumat (11/4/2025).
Ia mengatakan, posisi Dubes Indonesia juga dapat menjadi orang pertama di AS yang dapat mengantisipasi dinamika politik dan kebijakan perdagangan yang diambil Presiden Donald Trump.
Presiden Prabowo Subianto pun diminta untuk segera menetapkan Dubes Indonesia di AS, mengingat posisi tersebut sudah kosong hampir dua tahun.
"Kehadiran Dubes sangat vital untuk memahami sekaligus mengantisipasi berbagai kebijakan AS, termasuk isu tarif impor yang berdampak pada ekspor Indonesia," ujar Sarifah.
Di samping itu, ia mendorong penguatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan AS untuk mencari solusi alternatif menghadapi kebijakan perdagangannya.
"Kerja sama bilateral harus terus diperkuat sebagai langkah strategis mencari jalan tengah," ujar Sarifah.
Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rolliansyah (Roy) Soemirat angkat bicara terkait tidak adanya Duta Besar (Dubes) Indonesia di Amerika Serikat (AS) selama hampir dua tahun terakhir.
Roy menekankan, penunjukan dubes merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
"Sesuai UUD, penunjukan duta besar untuk negara asing merupakan sepenuhnya hak prerogatif Presiden," ujar Roy kepada Kompas.com, Minggu (6/4/2025).
Sementara itu terkait negosiasi tarif impor Trump, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa surat negosiasi dari pemerintah Indonesia sebagai respons kebijakan tarif impor sudah diterima oleh AS.
Setelah surat diterima, pemerintah AS merespons dengan menyatakan ingin melakukan pembicaraan lanjutan dengan Indonesia.
Airlangga mengungkapkan, surat menyurat dilakukan melalui kedutaan besar kedua negara. Meskipun Indonesia saat ini tak mempunyai Dubes di sana.
"Indonesia dari kedutaan sudah bicara dengan USTR (perwakilan departemen perdagangan AS) Pak Presiden, kami laporkan surat Indonesia sudah dikirim, dan sudah diterima oleh Amerika melalui Duta Besar (AS di) Indonesia," ujar Airlangga di acara "Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI" di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Diketahui, saat ini posisi Dubes Indonesia untuk AS telah kosong selama hampir dua tahun, setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023.
Rosan tak lagi menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS karena pada saat itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).