Penganiaya Satpam RS Bekasi Diduga Kabur ke Pontianak

BEKASI, KOMPAS.com - AF, remaja yang diduga menganiaya satpam Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat, Kota Bekasi, Sutiyono (39), disebut kabur ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Kabar kaburnya AF berdasarkan penelusuran tim kuasa hukum korban melalui akun salah satu platform media sosial pelaku.
"Kami dapat informasinya bahwasannya di story Instagram-nya itu sebelum dihapus, itu dia ada di Pontianak," kata kuasa hukum korban, Yustinus Stein saat dikonfirmasi, Selasa (8/4/2025).
Namun, Yustinus tak mengetahui pasti apakah AF ke Pontianak dalam rangka melarikan diri atau mengantarkan jenazah salah satu anggota keluarganya yang sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat.
"Kita tidak tahu apakah dia ke sana memang karena menguburkan atau melarikan diri, kita tidak tahu juga," imbuh dia.
Kompas.com telah mengonfirmasi kabar mengenai AF yang diduga kabur ke Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi.
Namun, hingga kini belum mendapat jawaban mengenai kabar kaburnya AF.
Adapun Sutiyono menjadi korban penganiayaan oleh keluarga pasien pada Sabtu (29/3/2025) pukul 22.00 WIB.
Kuasa hukum Sutiyono, Subadria Nuka mengungkapkan, peristiwa ini berawal saat korban menegur salah satu pengunjung rumah sakit yang menggunakan mobil berknalpot brong di area Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Pengunjung tersebut juga memarkirkan kendaraannya tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit, sehingga menghalangi jalur ambulans,” ujar Subadria dalam keterangannya, Sabtu.
Namun, pelaku tidak terima ditegur oleh korban. Ia kemudian menarik kerah seragam Sutiyono, membanting, dan mencekiknya hingga korban mengalami kejang dan dalam kondisi kritis.
Akibat insiden tersebut, korban harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU selama empat hari.
"Setelah empat hari berlalu, keluarga pelaku sama sekali tidak menunjukkan penyesalan atau meminta maaf,” ujar Stein Siahaan yang juga merupakan kuasa hukum korban dalam kesempatan yang sama.
Pihak RS Mitra Keluarga Bekasi disebut mendukung penuh proses hukum yang berjalan, termasuk memberikan rekaman CCTV dan bukti lainnya yang dibutuhkan penyidik.
“Rumah sakit sudah merespons, tinggal menunggu proses hukum di kepolisian. Semua bukti yang diperlukan akan disediakan oleh pihak rumah sakit,” tambah dia.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Metro Bekasi Kota.