Petunjuk dari Istana Era Jokowi Buat Posisi Dubes RI di AS Kosong?

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hampir dua tahun posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, Amerika Serikat (AS) kosong.
Rosan Roeslani adalah nama terakhir yang menduduki posisi tersebut. Ia mengakhiri jabatan itu pada 17 Juli 2023 setelah ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasca kosongnya posisi Dubes Indonesia untuk AS, anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengungkapkan bahwa satu nama sebenarnya akan ditunjuk pada akhir masa jabatan Presiden Jokowi.
Komisi I periode 2019-2024, kata TB Hasanuddin, telah menerima 11 nama calon Dubes sejumlah negara untuk menjalani uji kelayakan. Salah satunya adalah untuk AS.
Namun uji kelayakan tersebut ditunda, yang disebutnya karena adanya petunjuk dari Istana.
"Waktu itu sebetulnya sudah siap akan dilaksanakan uji kelayakan untuk 11 calon Dubes RI, termasuk untuk Amerika, Jerman, Mesir, dan delapan negara lainnya. Namun, waktu itu ada petunjuk dari Istana bahwa ditunda dulu," ujar TB Hasanuddin, Minggu (7/4/2025).
Penundaan uji kelayakan tersebut diduga berkaitan dengan transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo Subianto.
"Pembicaraannya seperti apa sampai kemudian di-cancel, saya tidak tahu lah ya," ujar TB Hasanuddin.
Ia pun menyayangkan penundaan uji kelayakan terhadap Dubes Indonesia untuk AS, karena menurutnya posisi itu sangat krusial dalam menjaga hubungan diplomatik dan komunikasi antarpemerintah.
Salah satunya adalah melakukan komunikasi terkait tarif impor yang baru saja diumumkan Presiden Donald Trump.
“Amerika sebagai negara besar yang memiliki hubungan politik yang cukup strategis, ya kan? Sehingga akan berpengaruh terhadap hubungan politik kita,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah angkat bicara ihwal kosongnya posisi Dubes Indonesia di Washington DC, AS.
Juru Bicara Kemenlu Rolliansyah Soemirat mengatakan bahwa penunjukan Dubes merupakan hak prerogatif presiden.
Roy juga menekankan bahwa tidak adanya Dubes bukan berarti KBRI di Washington DC berhenti berfungsi.
"Dalam kebiasaan diplomatik sebetulnya tidak ada yang aneh apabila suatu pos duta besar belum sempat terisi karena tetap mekanismenya berjalan, di mana kantor KBRI atau KJRI akan dipimpin oleh KUAI," ujar Roy.
Diketahui, saat ini posisi Dubes Indonesia untuk AS telah kosong selama hampir dua tahun, setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023.
Setelah Rosan, Jokowi belum lagi menunjuk Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC sejak 17 Juli 2023.
Prabowo Subianto yang dilantik sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2024 juga belum menunjuk nama yang akan mengisi kursi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC.
Adapun Rosan pada pemerintahan Prabowo ditunjuk menjadi Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).