Amerika Serikat

Airlangga Ungkap Alasan Prabowo Pilih Negosiasi Dalam Hadapi Kebijakan Tarif Trump

Airlangga Ungkap Alasan Prabowo Pilih Negosiasi Dalam Hadapi Kebijakan Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memastikan untuk memilih pendekatan negosiasi dibanding dengan tindakan pembalasan untuk menghadapi kebijakan tarif terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Kepala Negara meyakini langkah diplomatik yang matang dan penuh kehati-hatian menjadi cara yang tepat untuk menghadapi kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintah AS.

Hal ini disampaikannya di depan jajaran investor, ekonom, hingga pelaku usaha lintas sektor di Ruang Assembly Hall, Lantai 9. Menara Mandiri Sudirman, Jl. Jenderal Sudirman No. 54-55, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).

70 Negara Rayu AS soal Kebijakan Tarif Trump, Jepang Jadi Prioritas

70 Negara Rayu AS soal Kebijakan Tarif Trump, Jepang Jadi Prioritas

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menyatakan sebanyak 70 negara telah mencoba berkomunikasi dengan pihaknya. Proses pengajuan negosiasi tarif ke AS makin ramai menjelang waktu pemberlakuan tarif resiprokal pada 9 April 2025. 

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (8/4/2025), Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan, pihaknya berharap tarif resiprokal dapat turun saat negosiasi berlangsung dengan mitra dagang AS. Dia pun memastikan semua negosiasi dengan berbagai negara yang mengajukan penawaran akan dibahas. 

China Tak Gentar Meski Diancam Tarif Tambahan 50% oleh Trump

China Tak Gentar Meski Diancam Tarif Tambahan 50% oleh Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - China mengecam Amerika Serikat yang mengancam akan menaikkan tarif dan berjanji akan membalas jika Washington menindaklanjuti ancaman tersebut.

Melansir Bloomberg pada Selasa (8/4/2025), Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan menuturkan, ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap China adalah kesalahan di atas kesalahan lainnya, yang sekali lagi mengungkap sifat pemerasan AS. 

"Jika AS bersikeras dengan caranya sendiri, China akan berjuang sampai akhir," demikian kutipan keterangan resmi tersebut.

Kementerian Perdagangan China juga menyerukan dialog untuk menyelesaikan perselisihan dalam pernyataannya, meskipun Presiden AS Donald Trump mengatakan tentang pertemuan akan dihentikan jika Beijing tidak mengambil tindakan, tanpa menyebutkan apa yang akan diperlukan.

Morgan Stanley Downgrade Sektor Perbankan AS saat Risiko Resesi Meningkat

Morgan Stanley Downgrade Sektor Perbankan AS saat Risiko Resesi Meningkat

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Analis Morgan Stanley memangkas pandangan terhadap bank besar dan menengah Amerika Serikat (AS) di tengah prediksi tarif Presiden Donald Trump meningkatkan risiko resesi dan semakin melemahkan aktivitas pasar modal.

Dilansir Bloomberg pada Senin (7/4/2025), analis Morgan Stanley memangkas pandangan terhadap sektor perbankan AS dari atraktif ke in-line, berdasarkan catatan bertanggal 7 April 2025.

Analis Morgan Stanley juga memangkas pandangan sektor mereka terhadap industri penasihat keuangan dan saham keuangan konsumen.

RI Bakal Impor Kapas Cs, Ekonom: Bisa Kurangi Gap Defisit AS

RI Bakal Impor Kapas Cs, Ekonom: Bisa Kurangi Gap Defisit AS

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menuturkan langkah pemerintah dengan mengimpor minyak dan gas (migas), kapas, hingga gandum dari Amerika Serikat (AS) merupakan langkah yang tepat untuk mengurangi jarak (gap) defisit neraca perdagangan dengan Negeri Paman Sam.

Seperti diketahui, langkah yang diambil pemerintah ini untuk menegosiasikan kebijakan tarif timbal balik atau resiprokal 32% yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump untuk Indonesia.

“Ini langkah yang tepat, apalagi kita memang butuh kapas, migas, dan gandum,” kata Samirin kepada Bisnis, Senin (7/4/2025).

Efek Tarif Trump: Industri Perikanan Terancam Bangkrut hingga PHK Massal

Efek Tarif Trump: Industri Perikanan Terancam Bangkrut hingga PHK Massal

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Industri perikanan Tanah Air terancam gulung tikar imbas kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Jutaan orang di sektor ini juga terancam kehilangan pekerjaan atau terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK massal akibat kebijakan tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Budhi Wibowo menyampaikan, tarif yang ditetapkan Trump sangat membebani pelaku usaha di sektor perikanan. Pasalnya, margin dari industri pengolahan perikanan maupun eksportir perikanan di bawah 5%. 

API Duga Marak Produk Ilegal jadi Pemicu RI Kena Tarif Resiprokal AS

API Duga Marak Produk Ilegal jadi Pemicu RI Kena Tarif Resiprokal AS

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menilai pengenaan tarif impor resiprokal Amerika Serikat (AS) ke Indonesia sebesar 32% juga dipicu oleh polemik barang ilegal di pasar Indonesia. Hal ini juga menyangkut pelanggaran intellectual property (IP) atau proteksi terhadap hak paten dan brand tertentu. 

Ketua Umum API Jemmy Kartiwa mengatakan, pihak AS juga komplain dan menggarisbawahi masalah banjir produk ilegal tersebut. Untuk itu, pelaku usaha tekstil meminta pemerintah segera memberantas produk-produk yang tak sesuai ketentuan. 

Prabowo Sebut Tarif Trump Berpotensi Berdampak ke Industri Padat Karya

Prabowo Sebut Tarif Trump Berpotensi Berdampak ke Industri Padat Karya

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto angkah bicara terkait tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurutnya, salah satu yang berpotensi terdampak oleh kebijakan tersebut adalah industri padat karya dalam negeri.

Hal tersebut diungkapkannya dalam perbincangan dengan enam pemimpin redaksi (pemred) di kediaman pribadi Prabowo, di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

"Nanti mungkin kita akan mengalami dampak yang berat, terutama yang bisa kena (dampak) adalah industri tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur. Ini berat karena ini padat karya," ujar Prabowo, dilansir dari Kompas.id, Senin (7/4/2025).

Masukan Pengamat soal Stimulus Perbankan di Tengah Perang Dagang  Pelemahan Rupiah

Masukan Pengamat soal Stimulus Perbankan di Tengah Perang Dagang Pelemahan Rupiah

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai perlu memberikan stimulus pada sektor perbankan di tengah gejolak kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menyebut pemerintah sebaiknya mempertimbangkan pemberian stimulus yang bersifat selektif dan strategis untuk menjaga stabilitas sektor perbankan, yang merupakan tulang punggung sistem keuangan nasional. 

"Stimulus yang tepat bukan dalam bentuk bailout langsung, melainkan melalui dukungan likuiditas, insentif fiskal, dan stabilisasi makroekonomi," kata Arianto saat dihubungi, Senin (7/4/2025).

Mengintip Impor Migas dari AS di Tengah Wacana Opsi Negosiasi Tarif Trump

Mengintip Impor Migas dari AS di Tengah Wacana Opsi Negosiasi Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mempertimbangkan untuk meningkatkan impor minyak dan gas bumi (migas) dari Amerika Serikat (AS). Opsi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk melunakkan kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait penerapan tarif impor timbal balik atau tarif resiprokal sebesar 32%.

Adapun, langkah tersebut diketahui dari pembahasan rapat Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto dengan para pelaku usaha, Senin (7/4/2025). Bisnis menyimak paparan tersebut melalui Zoom Meeting.Dalam bahan paparannya, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah siap bernegosiasi dalam melihat AS sebagai mitra strategis. Sejumlah kebijakan dalam paket negosiasi itu seperti meningkatkan impor dan investasi dari AS, termasuk pembelian migas oleh PT Pertamina (Persero)."Meningkatkan impor dan investasi dari AS [pembelian migas oleh Pertamina dan lain-lain]," demikian tertulis dalam bahan paparan Airlangga.Menurutnya, jalur diplomasi dan negosiasi dipilih sebagai solusi yang saling menguntungkan, tanpa mengambil langkah retaliasi terhadap kebijakan tarif. Salah satunya melalui revitalisasi perjanjian kerja sama Trade and Investment Framework Agreement (TIFA). Lantas, berapa realisasi impor migas dari AS selama ini?Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor migas dari AS cukup berfluktuasi. Perinciannya, impor migas dari AS mencapai US$2,29 miliar atau setara Rp38,83 triliun (asumsi kurs Rp16.897 per US$) pada 2022.Nilai impor migas itu kemudian turun pada 2023 menjadi US$2,05 miliar atau sekitar Rp34,73 triliun. Namun, nilai impor migas AS kembali naik tipis menjadi US$2,09 miliar atau Rp35,4 triliun.Adapun, nilai impor migas dari AS per Januari 2025 mencapai US$869 juta atau setara Rp14,81 triliun.Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan pengenaan bea masuk yang diatur dalam tarif timbal balik alias resiprokal. Orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu menetapkan pengenaan tarif resiprokal Indonesia sebesar 32%. Kebijakan Trump kepada RI itu diumumkan di Gedung Putih, Washington DC pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat.Sebagaimana dilansir dari laman resmi Gedung Putih, Trump menyoroti penerapan kebijakan persyaratan konten lokal di berbagai sektor. Trump merasa keberatan dengan kebijakan pemerintahan Indonesia yang berupaya meningkatkan penggunaan produk lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor.“Ini adalah deklarasi kemerdekaan kita,” kata Trump di Rose Garden, Gedung Putih dilansir dari Reuters.

Indonesia Kena Tarif Trump 32%, Bagaimana Dampaknya ke Emiten CPO?

Indonesia Kena Tarif Trump 32%, Bagaimana Dampaknya ke Emiten CPO?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah AS mengenakan tarif resiprokal untuk Indonesia sebesar 32%. Analis mengatakan dampak dari pengenaan tarif ini tergolong minim ke emiten sektor crude palm oil (CPO). 

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan dampak dari pengenaan tarif resiprokal sebesar 32% ini bersifat sementara. Menurutnya, dengan penerapan tarif Trump ini, pemerintah bisa memaksimalkan potensi konsumsi domestik CPO, sekaligus memaksimalkan diplomasi ekonomi. 

"Indonesia juga bisa meningkatkan penetrasi pasar untuk produk CPO agar bisa diterima di negara-negara utama BRICS, seperti India dan China misalnya," ujar Nafan, Senin (7/4/2025). 

Prabowo Bakal Umumkan Kebijakan RI Hadapi Tarif Resiprokal AS Besok

Prabowo Bakal Umumkan Kebijakan RI Hadapi Tarif Resiprokal AS Besok

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto bakal mengumumkan kebijakan Indonesia untuk menghadapi tarif resiprokal atau tarif timbal balik yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS) dalam pertemuan dengan investor dan ekonom pada Selasa (8/4/2025).

Pertemuan itu bakal bertempat di Plaza PT Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Mandiri Tower, Sudirman, Jakarta Pusat, pukul 13.00 WIB.

"Jadi tunggu besok jam 1 (siang) di acara di Bank Mandiri Bapindo karena yang akan menyampaikan Bapak Presiden langsung," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025).

RI Kebut Perundingan IEU-CEPA, Siasat Hadapi Tarif Trump?

RI Kebut Perundingan IEU-CEPA, Siasat Hadapi Tarif Trump?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mempercepat perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada Juni 2025.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan perundingan IEU-CEPA akan diusahakan untuk segera rampung pada semester I/2025 mendatang.

“IEU-CEPA dipercepat. Tadi kan disepakati juga agar segera diselesaikan,” kata Budi saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).

Budi menuturkan langkah percepatan ini seiring dengan upaya pemerintah guna memiliki diversifikasi pasar baru untuk menggenjot peluang ekspor Indonesia.

50 Negara Rayu AS soal Kebijakan Tarif, Bakal Dikabulkan Trump?

50 Negara Rayu AS soal Kebijakan Tarif, Bakal Dikabulkan Trump?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Lebih dari 50 negara dilaporkan telah mencoba melakukan lobi hingga negosiasi dengan Amerika Serikat terkait dengan kebijakan tarif timbal balik atau resiprokal yang telah diputuskan oleh Presiden Donald Trump.

Melansir Al-Jazeera, Senin (7/4/2025) usai keputusan penetapan tarif timbal balik tersebut, harga saham AS dilaporkan telah turun hingga US$6 triliun. Alhasil, hingga saat ini kebijakan tersebut masih memicu kekhawatiran akan potensi kemerosotan ekonomi. 

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengungkapkan bahwa lebih dari 50 negara telah memulai negosiasi dengan AS sejak tarif Trump diumumkan pada hari Rabu, tetapi tidak mengungkapkan negara-negara yang terlibat.

Menko Ekonomi, Menkeu, dan Menlu Bakal Terbang ke AS, Nego Tarif Trump

Menko Ekonomi, Menkeu, dan Menlu Bakal Terbang ke AS, Nego Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Tiga menteri Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan terbang ke Amerika Serikat untuk menegosiasikan kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

Tiga menteri tersebut yaitu Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

"Timnya ini kan total football ya. Jadi, semuanya, tapi lead-nya [pemimpinnya] kan Pak Menko dan juga terutama Menlu. Jadi Menlu, Menko, dan juga Menteri Keuangan," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025).

Prabowo Ungkap Afrika Jadi Pasar Baru: Mereka Hobinya Makan Indomie

Prabowo Ungkap Afrika Jadi Pasar Baru: Mereka Hobinya Makan Indomie

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Afrika dapat menjadi pasar baru bagi Indonesia. Sebab, ia melihat kesuksesan Indomie di sana.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pertemuannya dengan enam pemimpin redaksi di kediaman pribadinya, di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

"Ada pengusaha-pengusaha kita yang berani ke Afrika. Salim Group, dia di mana-mana di Afrika itu. Mereka sekarang hobinya makan Indomie. Dan mereka kira Indomie itu makanan mereka. Ada di Nigeria, di Turkiye, di Mesir. Jadi, we have to look for new market (kita harus mencari pasar baru)," ujar Prabowo dilansir dari Kompas.id, Senin (7/4/2025).

Prabowo Soal Tarif Trump: Dia Ingin Membela Kepentingan Nasionalnya

Prabowo Soal Tarif Trump: Dia Ingin Membela Kepentingan Nasionalnya

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto mengatakan, menjadi hak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam menerapkan tarif resiprokal atau impor untuk 180 negara.

Sebab, Trump sebagai pemimpin AS tentu ingin membela kepentingan nasionalnya lewat kebijakannya tersebut.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam perbincangan bersama enam pemimpin redaksi di kediaman pribadinya, di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

"Satu hal yang ingin saya sampaikan. Amerika sebenarnya punya hak karena dia ingin membela kepentingan nasional dia. Bayangkan negara-negara lain punya surplus 300 miliar dollar AS, 200 miliar dollar AS, 100 miliar dollar AS. Benar enggak? Kita ini termasuk surplus yang tidak terlalu besar, 18 miliar dollar AS," ujar Prabowo dilansir dari Kompas.id, Senin (7/4/2025).

Australia Tak Khawatir Meski Ada Risiko Ekonomi Melemah Dampak Tarif Trump

Australia Tak Khawatir Meski Ada Risiko Ekonomi Melemah Dampak Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Australia optimistis mampu mengelola dampak langsung dari tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, meski akan menghadapi penurunan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) seiring dengan perekonomian global yang melambat.

"Kami memperkirakan dampak yang lebih dapat dikelola pada ekonomi Australia, tetapi kami tetap memperkirakan PDB Australia akan terpukul dan kami memperkirakan akan ada dampak pada harga di sini juga," kata Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers dalam konferensi pers dikutip dari Reuters, Senin (7/4/2025).

Prabowo Utus Airlangga ke AS Negosiasi Tarif Impor Trump

Prabowo Utus Airlangga ke AS Negosiasi Tarif Impor Trump

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto akan mengutus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk ke Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut diungkapkannya dalam perbincangan dengan enam pemimpin redaksi (pemred) di kediaman Prabowo, Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

Ia menugaskan Airlangga untuk menegosiasikan tarif impor sebesar 32 persen yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Kita terus hubungan, negosiasi. Saya akan kirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan diskusi. Kita akan negosiasi," ujar Prabowo yang dilansir dari Kompas.id, Senin (7/4/2025).

Mendag Budi  Airlangga Rapat Bahas Tarif Trump, Apa Hasilnya?

Mendag Budi Airlangga Rapat Bahas Tarif Trump, Apa Hasilnya?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menyerahkan negosiasi terkait kebijakan tarif resiprokal AS kepada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif resiprokal sebesar 32% terhadap Indonesia yang akan mulai berlaku pada 9 April 2025.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan lobi-lobi tarif ini akan dipimpin langsung oleh Menko Airlangga Hartarto.

“Nanti kan ada tim ekonomi dipimpin Pak Menko [Airlangga Hartarto]. Ya sudah. Tadi kan sudah konferensi pers Pak Menko [terkait sosialisasi penerapan tarif perdagangan baru AS], isinya kurang lebih seperti itu,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).

Nego Tarif Trump, RI Buka Opsi Libatkan AS dalam Proyek Kilang

Nego Tarif Trump, RI Buka Opsi Libatkan AS dalam Proyek Kilang

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah Indonesia memiliki opsi untuk menggandeng Amerika Serikat (AS) dalam proyek pembangunan kilang minyak.Hal ini dilakukan sebagai salah satu respons penerapan tarif impor timbal balik (reciprocal tariff) sebesar 32% dari AS untuk RI.Airlangga mengatakan, pembangunan proyek strategis nasional (PSN) itu bisa menggunakan komponen dari Negeri Paman Sam. Dengan begitu, impor AS ke dalam negeri bisa meningkat.Dengan langkah itu, diharapkan Presiden AS Donald Trump dapat melakukan relaksasi atau penurunan tarif resiprokal kepada Indonesia."Indonesia sendiri dalam proyek strategis nasional akan membangun beberapa proyek termasuk refinery dan mungkin salah satu komponennya kita beli dari Amerika," kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/4/2025).Selain itu, dalam rapat bersama para pelaku usaha, diketahui RI berencana meningkatkan impor minyak dan gas bumi (migas) dari AS. Dalam bahan paparannya, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah siap bernegosiasi dalam melihat AS sebagai mitra strategis.Menurutnya, jalur diplomasi dan negosiasi dipilih sebagai solusi yang saling menguntungkan, tanpa mengambil langkah retaliasi terhadap kebijakan tarif. Salah satunya melalui revitalisasi perjanjian kerja sama Trade and Investment Framework Agreement (TIFA).Adapun, sejumlah kebijakan dalam paket negosiasi itu seperti meningkatkan impor dan investasi dari AS, termasuk pembelian migas oleh PT Pertamina (Persero)."Meningkatkan impor dan investasi dari AS [pembelian migas oleh Pertamina dan lain-lain]," demikian tertulis dalam bahan paparan Airlangga.Indonesia saat ini memang memiliki rencana membangun proyek kilang minyak berkapasitas 1 juta barel per hari.Adapun, pembangunan kilang berkapasitas 1 juta barel itu mulanya hanya direncanakan untuk kapasitas 500.000 barel per hari. Kilang 500.000 barel itu pun rencananya dibangun di Pulau Pemping, Kepulauan Riau.Seiring berjalannya waktu, rencana itu berubah. Pemerintah menaikkan kapasitas kilang menjadi 1 juta barel dan akan membangun di beberapa daerah di Indonesia.Kilang yang akan dibangun di beberapa daerah itu disebut akan dibiayai oleh investor dalam negeri, termasuk lewat BPI Danantara.

Korea Selatan Siapkan Sejumlah Langkah Hadapi Tarif Trump, Apa Saja?

Korea Selatan Siapkan Sejumlah Langkah Hadapi Tarif Trump, Apa Saja?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Korea Selatan mengatakan pemerintah akan menyiapkan sejumlah langkah dukungan untuk sektor-sektor dengan kebutuhan mendesak.

Kebijakan tersebut akan dikeluarkan jelang pemberlakuan tarif 25% yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump mulai minggu ini.

"Menteri Choi Sang-mok menekankan perlunya menganalisis dampak pada ekonomi makro dan menyiapkan langkah-langkah dukungan untuk sektor-sektor dengan kebutuhan mendesak," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Senin (7/4/2025).

Pada 2 April 2025, Trump memberlakukan tarif menyeluruh terhadap impor ke Amerika Serikat dan tarif yang lebih tinggi terhadap negara-negara yang dinilai sebagai pelanggar terburuk, termasuk bea masuk sebesar 25% atas impor dari Korea Selatan, yang akan mulai berlaku pada Rabu (9/4/2025).

Petunjuk dari Istana Era Jokowi Buat Posisi Dubes RI di AS Kosong?

Petunjuk dari Istana Era Jokowi Buat Posisi Dubes RI di AS Kosong?

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hampir dua tahun posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, Amerika Serikat (AS) kosong.

Rosan Roeslani adalah nama terakhir yang menduduki posisi tersebut. Ia mengakhiri jabatan itu pada 17 Juli 2023 setelah ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasca kosongnya posisi Dubes Indonesia untuk AS, anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengungkapkan bahwa satu nama sebenarnya akan ditunjuk pada akhir masa jabatan Presiden Jokowi.

Pernah Mencuatnya Nama Wishnutama Jadi Dubes di AS Gantikan Rosan

Pernah Mencuatnya Nama Wishnutama Jadi Dubes di AS Gantikan Rosan

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (17/3/2023) jadi waktu terakhir Indonesia memiliki Duta Besar (Dubes) yang ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Hingga kini, posisi tersebut kosong hampir selama dua tahun.

Rosan Roeslani adalah nama terakhir yang menduduki posisi tersebut.

Setelah itu, ia diketahui ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 17 Juli 2023.

Namun pada Agustus 2024, pernah beredar surat yang berisi 46 nama calon dubes yang diusulkan Jokowi.

Perang Dagang: China Gunakan Mineral Langka untuk Pukul AS

Perang Dagang: China Gunakan Mineral Langka untuk Pukul AS

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China menggunakan sejumlah mineral langka atau logam tanah jarang sebagai senjata dalam menghadapi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Dilansir Bloomberg, Senin (7/4/2025) Negara Tirai Bambu itu mengambil langkah untuk membatasi ekspor beberapa komoditas mineral langka dan mengancam rantai pasok global sejumlah material yang digunakan pada industri teknologi secara luas, dari kendaraan listrik hingga persenjataan.

Sebagai bagian dari tindakan balasan terhadap apa yang disebut tarif timbal balik Presiden Donald Trump atas barang-barang impor China, Beijing mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan memperketat kontrol atas ekspor tujuh jenis mineral langka.

Respons Tarif Trump, RI Ancang-ancang Kerek Impor Migas dari AS

Respons Tarif Trump, RI Ancang-ancang Kerek Impor Migas dari AS

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana meningkatkan impor minyak dan gas bumi (migas) dari Amerika Serikat (AS) sebagai respons penerapan tarif impor timbal balik atau tarif resiprokal sebesar 32%.Langkah tersebut diketahui dari pembahasan rapat Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto dengan para pelaku usaha, Senin (7/4/2025). Bisnis menyimak paparan tersebut melalui Zoom meeting.Dalam bahan paparannya, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah siap bernegosiasi dalam melaihat AS sebagai mitra strategis. Menurutnya, jalur diplomasi dan negosiasi dipilih sebagai solusi yang saling menguntungkan, tanpa mengambil langkah retaliasi terhadap kebijakan tarif. Salah satunya melalui revitalisasi perjanjian kerja sama Trade and Investment Framework Agreement (TIFA).Adapun, sejumlah kebijakan dalam paket negosiasi itu seperti meningkatkan impor dan investasi dari AS, termasuk pembelian migas oleh PT Pertamina (Persero)."Meningkatkan impor dan investasi dari AS [pembelian migas oleh Pertamina dan lain-lain]," demikian tertulis dalam bahan paparan Airlangga.Selain itu, pemerintah juga melakukan deregulasi non-tarif measures (NTMs) melalui relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari AS. Ini khususnya berlaku untuk Apple, Oracle, hingga Microsoft.Pemerintah juga berencana melakukan evaluasi larangan terbatas (lartas) dan percepatan sertifikasi halal. Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal seperti penurunan bea masuk, PPh impor, hingga PPN impor. Hal ini dilakukan demi mendorong impor dari AS dan menjaga daya saing ekspor ke Negeri Paman Sam.Dihubungi terpisah, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengaku pihaknya masih menunggu arahan pemerintah terkait meningkatkan pembelian migas dari AS."Kami menunggu arahan pemerintah," ujar Fadjar kepada Bisnis.Bisnis juga telah menghubungi Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana untuk menanyakan detail terkait rencana peningkatan pembelian migas dari AS itu. Namun, hingga berita ini diturunkan, Dadan belum memberikan respons. Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan pengenaan bea masuk yang diatur dalam tarif timbal balik alias resiprokal. Orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu menetapkan pengenaan tarif resiprokal Indonesia sebesar 32%. Kebijakan Trump itu diumumkan di Gedung Putih, Washington DC, pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat.Sebagaimana dilansir dari laman resmi Gedung Putih, Trump menyoroti penerapan kebijakan persyaratan konten lokal di berbagai sektor. Trump merasa keberatan dengan kebijakan pemerintahan Indonesia yang berupaya meningkatkan penggunaan produk lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor.Selain itu, Trump juga menyoroti tentang rezim perizinan impor yang kompleks. Persoalan lain yang tak kalah penting adalah kewajiban perusahaan sumber daya alam untuk memindahkan semua pendapatan ekspor atau devisa hasil ekspor (DHE) mereka ke dalam negeri untuk transaksi senilai $250.000 atau lebih. Kebijakan DHE baru berlaku 1 Maret 2025 lalu. Trump juga menganggap Indonesia tidak adil karena mengenakan tarif terhadap etanol sebesar 30%. Padahal AS hanya 2,5%.   "Tarif moneter dan tarif non-moneter adalah dua jenis hambatan perdagangan yang digunakan pemerintah untuk mengatur impor dan ekspor. Presiden Trump menangkal keduanya melalui tarif timbal balik untuk melindungi pekerja dan industri Amerika dari praktik tidak adil ini," demikian keterangan resmi Gedung Putih yang dikutip, Kamis (3/4/2025).

Indonesia Disandera Kebijakan Tarif Trump, AS Minta Penyesuaian TKDN

Indonesia Disandera Kebijakan Tarif Trump, AS Minta Penyesuaian TKDN

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta Indonesia untuk menyesuaikan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN. Permintaan tersebut merupakan bagian dari negosiasi, seiring dengan masuknya Indonesia dalam daftar negara yang dikerek biaya tarifnya oleh AS.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, dalam Sosialisasi dan Masukan Asosiasi Usaha terhadap Penerapan Tarif Perdagangan Baru AS terhadap Negara Mitra, sebagaimana dipantau Bisnis melalui Zoom, Senin (7/4/2025).

“Mengenai TKDN, permintaan pemerintah AS untuk menyesuaikan TKDN,” kata Faisol, Senin (7/4/2025).

Penjualan Wine Italia ke AS Makin Suram Buntut Kebijakan Tarif Trump

Penjualan Wine Italia ke AS Makin Suram Buntut Kebijakan Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha mengungkapkan prospek penjualan wine Italia ke Amerika Serikat (AS) semakin suram imbas penerapan tarif impor atau tarif resiprokal 20% kepada Uni Eropa (UE).

Dengan kata lain, penjualan Prosecco, Brunello di Montalcino, dan anggur Italia lainnya terancam.

Produsen Italia dan importir AS mengatakan bahwa kebijakan resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump bisa memukul bisnis mereka.

Padahal, Italia mengekspor lebih banyak wine ke AS daripada negara lain mana pun. Tahun lalu, negara itu menjual anggur, minuman beralkohol, dan cuka senilai 2 miliar euro ke pasar AS.

Lebih dari 50 Negara Minta Negosiasi Tarif Trump ke Gedung Putih, Ada Indonesia?

Lebih dari 50 Negara Minta Negosiasi Tarif Trump ke Gedung Putih, Ada Indonesia?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Penasihat Donald Trump menyatakan bahwa lebih dari 50 negara telah menghubungi Gedung Putih untuk memulai perundingan atas tarif impor Trump.

Dilansir dari Reuters, hal tersebut disampaikan oleh Direktur Dewan Ekonomi Nasional Amerika Serikat (AS) Kevin Hasset dalam wawancara dengan ABC News pada Minggu (6/4/2025).

Hasset membantah bahwa kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump sebagai cara tidak langsung untuk menekan bank sentral, yakni Federal Reserve alias The Fed, agar memangkas suku bunga.

Investor Ancang-Ancang Pasar Saham China Jeblok pada Senin Kelabu

Investor Ancang-Ancang Pasar Saham China Jeblok pada Senin Kelabu

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Investor China bersiap untuk menghadapi perdagangan saham yang suram pada Senin (7/4/2025) setelah kembali dari masa libur akhir pekan. Balasan China atas kebijakan tarif impor Amerika Serikat diproyeksikan membuat pasar terguncang.

Dilansir dari Bloomberg, indeks saham China yang terdaftar di AS telah anjlok 8,9% pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (4/4/2025). Penurunan tersebut menjadi yang terbesar sejak Oktober 2022.

Penurunan yang sama besarnya terjadi pada saham lokal yang dapat membuat beberapa indeks saham China, seperti Hang Seng China Enterprises Index mengalami koreksi teknis, dan dalam beberapa kasus mendekati kondisi pasar yang melemah. Kondisi tersebut akan mengakhiri pemulihan yang baru menggeliat.