Megawati

Megawati Tanda Tangani Langsung Surat Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby

Megawati Tanda Tangani Langsung Surat Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menandatangani langsung surat pemecatan terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan calon gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, sebagai anggota PDI-P.

Hal itu diungkapkan Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun saat membacakan surat pemecatan Jokowi beserta anak dan menantunya pada Senin (16/12/2024).

“Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Desember 2024. Dewan Pimpinan Pusat PDI-P, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ditandatangani, Sekretaris Jenderal Hasto Kristianto ditandatangani,” ujar Komarudin, Senin (6/12/2024).

PDI-P Anggap Pernyataan Megawati Soal Pihak yang Ingin Kacaukan Kongres Warning

PDI-P Anggap Pernyataan Megawati Soal Pihak yang Ingin Kacaukan Kongres Warning

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Ronny Talapessy menilai, pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri soal ada pihak yang ingin mengacak-acak Kongres VI PDI-P, sebagai peringatan.

Peringatan itu sengaja diberikan Megawati agar seluruh kader partai berlambang banteng waspada dengan pergerakan pihak-pihak yang ingin mengacaukan soliditas internal partai.

"Pernyataan Ibu Mega itu adalah warning bagi semua kader partai untuk tetap waspada, tetap menjaga soliditas, dan tetap tegak lurus dengan ketua umum," kata Ronny saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/12/2024).

Golkar Bilang Hal Berbeda Saat Megawati Merasa Dimusuhi

Golkar Bilang Hal Berbeda Saat Megawati Merasa Dimusuhi

()

Merasa dimusuhi, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bingung ketika diundang Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia ke acara puncak HUT Golkar ke-60. Golkar menepis anggapan memusuhi Megawati dengan ungkapan sayang.

Megawati menceritakan kebingungannya saat memberikan sambutan di acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).

"Ini hari ini, saya diundang, tumben, sama si Bahlil, iyo kan HUT-ne opo, Golkar. Terus saya suruh sopo yo, tadi, bukan situ toh, saya suruh ke sana siapa ya? Oh, Pak Utut, Ketua Fraksi (PDIP di DPR)," kata Megawati.

KPK Yakin Pernyataan Megawati Bukan Ancaman: Beliau Pro Penegakan Hukum

KPK Yakin Pernyataan Megawati Bukan Ancaman: Beliau Pro Penegakan Hukum

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali merespons pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menyatakan akan mendatangi lembaga antirasuah jika Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto ditangkap.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menilai, pernyataan Megawati tersebut tidak bersifat ancaman kepada KPK, melainkan bentuk tanggung jawabnya sebagai Ketua Umum PDI-P.

"Saya mencoba melihat pidato beliau yang menyampaikan bahwa akan hadir karena beliau memiliki tanggung jawab sebagai ketua. Saya pikir tidak ada ancaman di situ," kata Tessa di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Bahlil Bantah Megawati Dimusuhi Sejagat Dewa Pitara: Diundang ke HUT Golkar Berarti Sayang

Bahlil Bantah Megawati Dimusuhi Sejagat Dewa Pitara: Diundang ke HUT Golkar Berarti Sayang

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia membantah Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang merasa dimusuhi sejagat Dewa Pitara.

Megawati sendiri sempat heran ketika diundang Bahlil untuk menghadiri HUT Golkar di Sentul pada Kamis (12/12/2024) malam. Sebab, Megawati merasa dimusuhi selama ini.

"Enggak (dimusuhin)," ujar Bahlil di Istana, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Bahlil mengatakan, dirinya mengundang Megawati ke HUT Partai Golkar, yang mana itu merupakan tanda sayang kepada Megawati.

Respons Demokrat dan Nasdem Usai Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Makan Bergizi Gratis

Respons Demokrat dan Nasdem Usai Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Makan Bergizi Gratis

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menghitung ulang anggaran program makan bergizi gratis sebesar Rp 10.000 per porsi.

Menurut Megawati, anggaran Rp 10.000 per porsi tersebut tidak masuk akal bagi dirinya yang mengerti memasak. Apalagi, harga-harga bahan pokok di pasaran cenderung naik.“Ibu saya orang Sumatera, Bengkulu. Jadi tradisi putri pertama harus pintar masak.

Alhamdulillah. Aku hitung, Rp 10.000 toh, yo apa toh. Sekarang harga-harga naik. Eh, Mas Bowo, dengerin nih tolong deh suruh dihitung lagi,” kata Megawati dalam acara peluncuran buku pada Kamis, 12 Desember 2024.

Mengapa Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Program Makan Bergizi Gratis?

Mengapa Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Program Makan Bergizi Gratis?

()

 

Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menyampaikan dukungannya terhadap program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Namun, dukungan tersebut disertai dengan kritik terhadap anggaran yang disiapkan pemerintah untuk program tersebut, yakni sebesar Rp 10.000 per porsi.

Dalam acara peluncuran buku "Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis” pada 12 Desember 2024, Megawati mengungkapkan keprihatinannya terkait anggaran yang disediakan untuk program makan bergizi gratis.

Menurut Megawati, sebagai seseorang yang memiliki pengalaman dalam memasak, angka Rp 10.000 per porsi tidak masuk akal mengingat harga bahan pokok yang terus meningkat.

[POPULER NASIONAL] Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Angaran Makan Bergizi Gratis | Pengguna Narkoba Tidak Dipidana dalam KUHP Baru

[POPULER NASIONAL] Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Angaran Makan Bergizi Gratis | Pengguna Narkoba Tidak Dipidana dalam KUHP Baru

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diketahui menurunkan anggaran makan bergizi gratis dari Rp 15.000 per porsi menjadi Rp 10.000 per porsi.

Dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta pada 29 November 2024, Presiden Prabowo Subianto mengaku ingin menganggarkan Rp 15.000 per porsi untuk makan bergizi gratis.

Hanya saja, berdasarkan perhitungan pemerintah, anggaran Rp 10.000 per porsi dinilai sudah cukup.

"Kita ingin Rp 15.000 (per porsi), tapi kondisi anggaran mungkin Rp 10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," ujar Prabowo saat itu.

Sempat Berencana Lapisi Emas Palu Hakim MK, Megawati: Aduh, Untung Nggak Jadi...

Sempat Berencana Lapisi Emas Palu Hakim MK, Megawati: Aduh, Untung Nggak Jadi...

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengaku sempat memiliki rencana untuk melapisi palu hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dengan emas.

Namun, rencana itu urung dilakukan karena khawatir palu tersebut justru akan dijual atau digadaikan seiring terkikisnya integritas para hakim.

MK sendiri berdiri tahun 2003 saat Megawati menjabat sebagai Presiden.

"Untung gue enggak bikin dah, dan kapan-kapan palunya dijual juga, aduh gila dah, aduh gawat dah. Jadi harus ingat, hakim juga manusia tahu, presiden juga manusia tahu," ujar Megawati acara peluncuran buku “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis” karya Todung Mulya Lubis, Kamis (12/12/2024).

Megawati: Saya 2 Tahun Wapres, tapi Disuruh Gus Dur Akting Presiden

Megawati: Saya 2 Tahun Wapres, tapi Disuruh Gus Dur Akting Presiden

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengungkapkan pengalamannya selama dua tahun menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) dari Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Ketika itu, Megawati mengaku kerap menjalankan tugas selayaknya seorang Presiden atas perintah langsung dari Gus Dur.

“Saya dua tahun wapres. Tapi saya kalau boleh ngomong, akting (jadi) presiden. Disuruh sama Gus Dur ke sana, ke sana. Saya jalankan beres. Ini supaya tau nih,” ujar Megawati dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis” karya Todung Mulya Lubis, Kamis (12/12/2024).

Megawati dan Surya Paloh Akan Diwakilkan di Acara HUT Ke-60 Golkar

Megawati dan Surya Paloh Akan Diwakilkan di Acara HUT Ke-60 Golkar

()

BOGOR, KOMPAS.com - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Partai Golkar turut mengundang sejumlah ketua umum (ketum) partai politik (parpol).

Namun, dua dari ketum yang diharapkan hadir, Megawati Soekarnoputri dari PDI-P dan Surya Paloh dari Partai Nasdem, telah mengonfirmasi ketidakhadiran mereka.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ace Syadzily Hasan, menyampaikan bahwa keduanya tak hadir dalam acara tersebut, dan diwakilkan.

“Semua Ketum partai akan kami undang, dan beberapa ketum sudah menyatakan tidak hadir yaitu Ibu Mega Ketum PDI-P dan Pak SP nanti juga akan diwakilkan.” Pernyataan ini disampaikan Ace saat acara berlangsung di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (12/12/2024).

Megawati Sebut Pilpres 2024 Cacat dan MK Tak Lagi Berwibawa

Megawati Sebut Pilpres 2024 Cacat dan MK Tak Lagi Berwibawa

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa Pilpres 2024 adalah pesta demokrasi yang cacat. Dia juga menyinggung Mahkamah Konstitusi (MK) yang tidak lagi menjadi lembaga berwibawa.

Hal itu disampaikan Megawati saat diminta menjadi pembicara utama atau keynote speaker dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis” karangan Todung Mulya Lubis, Kamis (12/12/2024).

"Pilpres yang sebenarnya sudah cacat. Saya, kan, bilang MK saya yang bikin, kok jadi bumerang. Mbok ya baik-baik gitu,” ujar Megawati di Jakarta, Kamis.

Heran Anwar Usman Bisa Jadi Ketua MK, Megawati: Siapa Dia?...

Heran Anwar Usman Bisa Jadi Ketua MK, Megawati: Siapa Dia?...

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku heran ketika sosok Anwar Usman ditunjuk menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebab, dia merasa ada banyak hakim senior yang juga layak menduduki jabatan itu.

"Saya waktu, sopo namanya itu, pak sopo? Usman. Lah ya, kan saya juga bingung. Ngapain dia yang jadi? Sopo dia? Saya belum tahu loh,” ujar Megawati saat peluncuran buku “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis” pada Kamis (12/12/2024).

Megawati: Saya Jelek-jelek Honoris Causa, tapi Tidak Beli Gelar

Megawati: Saya Jelek-jelek Honoris Causa, tapi Tidak Beli Gelar

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyinggung soal banyaknya gelar doktor kehormatan atau honoris causa yang dia dapatkan.

Menurut Megawati, gelar doktor kehormatan itu tidak dia dapatkan secara instan, apalagi melalui proses jual beli dengan pihak institusi pendidikan.

Hal itu disampaikan Megawati saat diminta menjadi pembicara utama atau keynote speaker dalam acara peluncuran buku Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis karangan Todung Mulya Lubis, Kamis (12/12/2024).

Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Makan Bergizi Gratis

Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Makan Bergizi Gratis

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri buka suara soal program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Megawati mengatakan anggaran Rp 10 ribu untuk menu makan bergizi tidak cukup.

Megawati pun menyampaikan pesan kepada Prabowo Subianto agar meninjau kembali anggaran Makan Bergizi Gratis tersebut.

"Saya hitung, lho saya juga tukang masak kok, ibu saya itu orang Sumatera, Bengkulu. Jadi tradisi putri pertama harus pintar masak. Alhamdulillah," kata Megawati dalam acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

Megawati Kirim Delegasi ke HUT Golkar: Kalau Ketinggian Dipikir Mau Gabung

Megawati Kirim Delegasi ke HUT Golkar: Kalau Ketinggian Dipikir Mau Gabung

()

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengirim delegasi ke HUT Partai Golkar setelah menerima undangan dari Ketum Golkar Bahlil Lahadalia. Megawati mengirim sosok elite PDIP yang dinilai pas untuk memenuhi undangan Golkar.

Megawati mengungkapkan diundang ke HUT Golkar saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

"Kata Hasto, ‘Udah deh, Bu, iniin aja deh, apa namanya, delegasikan’. ‘Terus siapa Ibu mau delegasikan?’. Nanti kalau terlalu bawah dibilang nggak ini, kayak nggak apa ya, sebagai tamu nggak hormat. Kalau ketinggian nanti dipikir udah mau gabung lagi. Ha-ha-ha. Keren nggak? Iye…," kata Megawati.

Megawati Sebut Ada yang Mau Awut-awut Kongres PDIP

Megawati Sebut Ada yang Mau Awut-awut Kongres PDIP

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut ada pihak yang ingin mengganggu Kongres PDIP tahun depan. Megawati menyebut kader PDIP masih ingin dirinya kembali menjabat ketua umum.

Hal itu ia sampaikan dalam acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis dan diskusi Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024). Mulanya, Megawati mengatakan dirinya sudah ingin pensiun, tetapi masih diminta untuk kembali menjabat Ketum PDIP.

Megawati Bingung Diundang Bahlil ke HUT Golkar: Kan Aku Dimusuhi

Megawati Bingung Diundang Bahlil ke HUT Golkar: Kan Aku Dimusuhi

()

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri diundang Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia untuk hadir dalam acara HUT Partai Golkar. Namun Megawati justru menjadi bingung dengan undangan dari Bahlil.

"Ini hari ini, saya diundang, tumben, sama si Bahlil, iyo kan HUT-ne opo, Golkar. Terus saya suruh sopo yo, tadi, bukan situ toh, saya suruh ke sana siapa ya? Oh, Pak Utut, ketua fraksi (PDIP di DPR)," kata Megawati dalam acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

Megawati Singgung Surveyor Ramal Prabowo Menang: Aku Sampe Garuk Kepala

Megawati Singgung Surveyor Ramal Prabowo Menang: Aku Sampe Garuk Kepala

()

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung soal survei Pilpres 2024 yang menempatkan Presiden Prabowo Subianto sebagai pemenang meski hasil pencoblosan masih terbilang jauh. Mengetahui Prabowo menang satu putaran dalam survei, Megawati sampai garuk-garuk kepala.

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

"Ini, siapa ya, ada surveyor, aku tuh sampe mikir pinter banget. Karena di psikologi, saya belajar statistik. Statistik itu juga untuk survei. Jadi saya tahu, gitu," kata Megawati.

Mega Cerita 2 Tahun Wapres tapi Acting Presiden karena Disuruh Gus Dur

Mega Cerita 2 Tahun Wapres tapi Acting Presiden karena Disuruh Gus Dur

()

Wapres ke-8 RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menceritakan di balik jabatan yang diembannya itu selama 2 tahun. Megawati mengatakan, saat mendampingi Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dia berperan selayaknya presiden.

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

"Saya dua tahun wapres, tapi saya kalau boleh ngomong, acting presiden," kata Megawati.

Alasan Megawati Bawa Eks Menteri Bintang Puspayoga ke Mana-mana

Alasan Megawati Bawa Eks Menteri Bintang Puspayoga ke Mana-mana

()

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir dalam acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis. Megawati mengungkapkan alasannya kerap membawa Ketua DPP PDIP I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga ke sejumlah kegiatan.

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara peluncuran buku dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024). Megawati mengatakan alasannya membawa Bintang Puspayoga karena ingin menggembleng untuk menjadi sosok hebat.

Megawati Singgung Karikatur Banteng Dikeroyok Beberapa Partai

Megawati Singgung Karikatur Banteng Dikeroyok Beberapa Partai

()

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir dalam acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis. Megawati menyinggung karikatur banteng, yang identik dengan PDIP, dikeroyok beberapa partai politik (parpol).

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara peluncuran buku dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024). Kepada Todung Mulya Lubis, Megawati menyebut perannya dalam pembentukan sejumlah lembaga negara saat menjabat Presiden ke-5 RI.

"Pak Todung, apa tuh namanya ya, kalau bikin dipakai buat nyerang sendiri? Lha, saya ini jelek-jelek yang bikin MK, yang bikin KPK, yang memisahkan TNI-Polri, terus dipikir itu gampang?" kata Megawati.