Megawati Soekarnoputri

Alasan PDIP Pecat Gibran: Tak Patuhi Partai karena Jadi Cawapres Prabowo

Alasan PDIP Pecat Gibran: Tak Patuhi Partai karena Jadi Cawapres Prabowo

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menandatangani langsung pemecatan Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari partai. Gibran ternyata dipecat karena tidak mematuhi keputusan partai terkait maju cawapres dari partai lain.

Alasan pemecatan Gibran ini tercantum dalam Surat Keputusan nomor 1650/KPTS/DPP/XII 2024. Surat keputusan tersebut dibacakan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.

Dalam surat keputusan tersebut pun dibeberkan pertimbangan PDIP memecat Gibran. Salah satu poin membahas Gibran yang sempat menjadi juru kampanye nasional dan juru bicara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada 2023 berdasarkan Surat Instruksi Nomor 5640/IN/DPP/X/2023.

Surat Pemecatan Jokowi-Gibran-Bobby dari PDIP Diteken Langsung Megawati

Surat Pemecatan Jokowi-Gibran-Bobby dari PDIP Diteken Langsung Megawati

()

PDIP resmi memecat Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari partai. Pemecatan ketiganya ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby tercantum dalam surat keputusan berbeda yakni Surat Keputusan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024, Surat Keputusan nomor 1650/KPTS/DPP/XII 2024, dan Surat Keputusan nomor 1651/KPTS/DPP/XII/2024. Ketiga surat tersebut ditetapkan pada tanggal yang berbeda.

SK pemecatan Jokowi ditetapkan pada 14 Desember 2024. Sedangkan SK pemecatan Gibran dan Bobby Nasution ditetapkan pada 4 Desember 2024.

Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, Rano Ungkap Belum Ada Arahan Megawati

Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, Rano Ungkap Belum Ada Arahan Megawati

()

Cawagub Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, mengungkapkan belum ada arahan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Rano menunggu keputusan Megawati.

"Sampai hari ini belum ada. Belum ada (arahan dari Megawati)," ujar Rano di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2024).

Rano menjelaskan, sebagai kader, pihaknya tentu mengikuti arahan dari keputusan Megawati. Dia mengatakan partainya pun tentu akan melakukan pembicaraan mengenai hal ini.

"Wah, itu kan keputusan politik partai. Artinya, saya ini kan bagian dari partai, itu urun rembuk semua. Kalau memang setuju begitu, ya kita lakukan itu. Artinya, kalau memang tidak setuju, tentu ada alasan," jelas Rano.

Reaksi Pramono Anung terhadap Kritik Megawati soal Anggaran Makan Bergizi Rp 10.000

Reaksi Pramono Anung terhadap Kritik Megawati soal Anggaran Makan Bergizi Rp 10.000

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta dari nomor urut 3 Pramono Anung menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut mengenai kritik Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, terkait anggaran program makan bergizi gratis yang disiapkan pemerintah, yang hanya sebesar Rp 10.000 per porsi.

Pramono, yang juga merupakan mantan Sekretaris Jenderal PDI-P, menyatakan bahwa dia akan meluncurkan program sarapan pagi gratis jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta.

"Saya akan punya program sarapan pagi gratis," ujarnya saat ditemui di Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (14/12/2024).

Golkar Bilang Hal Berbeda Saat Megawati Merasa Dimusuhi

Golkar Bilang Hal Berbeda Saat Megawati Merasa Dimusuhi

()

Merasa dimusuhi, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bingung ketika diundang Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia ke acara puncak HUT Golkar ke-60. Golkar menepis anggapan memusuhi Megawati dengan ungkapan sayang.

Megawati menceritakan kebingungannya saat memberikan sambutan di acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).

"Ini hari ini, saya diundang, tumben, sama si Bahlil, iyo kan HUT-ne opo, Golkar. Terus saya suruh sopo yo, tadi, bukan situ toh, saya suruh ke sana siapa ya? Oh, Pak Utut, Ketua Fraksi (PDIP di DPR)," kata Megawati.

Megawati Merasa Dimusuhi, Bahlil: Diundang Kan Berarti Sayang

Megawati Merasa Dimusuhi, Bahlil: Diundang Kan Berarti Sayang

()

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia merespons Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengaku bingung mendapatkan undangan HUT ke-60 Golkar karena dia merasa dimusuhi. Bahlil mengatakan pihaknya tidak memusuhi Megawati.

"Nggak," kata Bahlil kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Bahlil mengatakan undangan terhadap Megawati menandakan sayang. Ia menepis anggapan memusuhi Megawati.

"Nggak. Diundang itu kan berarti sayang dong ya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bingung dengan undangan dari Bahlil. Ia lantas mengutus Ketua Fraksi PDIP Utut Adiyanto.

Golkar Pastikan Tak Musuhi Megawati, Bersyukur Puan Diutus ke HUT Partai

Golkar Pastikan Tak Musuhi Megawati, Bersyukur Puan Diutus ke HUT Partai

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengutus Ketua DPP PDIP Puan Maharani menghadiri HUT Partai Golkar kemarin. Wakil Ketua Umum Partai Golkar bersyukur dengan kehadiran Puan dan memastikan tidak pernah memusuhi Megawati.

"Nggak benar (Golkar memusuhi), buktinya kami undang Beliau (Megawati Soekarnoputri). Partai Golkar mengajarkan kami berpolitik untuk saling hormat menghormati dan menghargai setiap perbedaan pandangan politik. Yang penting tujuan akhirnya untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata Adies saat dihubungi, Jumat (13/12/2024).

Respons KPK soal Megawati Akan Datang jika Sekjen PDI-P Hasto Ditangkap

Respons KPK soal Megawati Akan Datang jika Sekjen PDI-P Hasto Ditangkap

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menyatakan akan mendatangi lembaga antirasuah jika Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto ditangkap.

Jika mengacu pada jadwal pemanggilan KPK, Hasto pernah diperiksa penyidik untuk mendalami kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI yang menjerat eks kader PDI-P, Harun Masiku.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, penyidik mengusut kasus tersebut sesuai aturan yang berlaku.

Jawab Megawati, Demokrat Nilai Anggaran Makan Bergizi Gratis Sudah Pas

Jawab Megawati, Demokrat Nilai Anggaran Makan Bergizi Gratis Sudah Pas

()

Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron (Hero), menjawab usulan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait anggaran program makan bergizi gratis untuk dikaji kembali. Herman Khaeron menilai anggaran terkait program tersebut sudah pas.

"Ya saya kira sudah pas dah kita harus sukseskan ini," kata Hero usai menghadiri HUT Golkar di SICC, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/12/2024).

Hero mengatakan Demokrat akan terus mendukung program yang diusung oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ini. Ia berharap dengan didorongnya program itu, ekonomi di daerah bisa semakin maju.

Golkar soal Kehadiran Puan di HUT-nya: Penghargaan dari Bu Mega dan PDIP

Golkar soal Kehadiran Puan di HUT-nya: Penghargaan dari Bu Mega dan PDIP

()

Sekjen Partai Golkar Sarmuji merespons PDI Perjuangan yang mengirim Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani untuk menghadiri Puncak HUT Golkar ke-60 di Sentul, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Menurutnya kehadiran Puan merupakan penghargaan dari Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri pada Golkar.

"Mbak Puan termasuk yang tinggi ya, tidak ada posisi politik lebih tinggi lagi di republik ini setelah presiden, yaitu Ketua DPR dan Ketua MPR," kata Sarmuji di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).

Tanggapi Megawati, Nasdem: Pemerintah Punya Pertimbangan soal Anggaran Makan Bergizi Gratis

Tanggapi Megawati, Nasdem: Pemerintah Punya Pertimbangan soal Anggaran Makan Bergizi Gratis

()

BOGOR, KOMPAS.com - Partai Nasdem menilai, pemerintah memiliki pertimbangan dalam menetapkan anggaran makan bergizi gratis senilai Rp 10.000 per porsi.

Hal ini disampaikan merespons pernyataan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang menyoroti anggaran program makan bergizi gratis yang disiapkan pemerintah.

"Ya tentu kan gini, pemerintah punya banyak pertimbanganlah ya untuk program makan bergizi," kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Saan Mustopa, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).

Menurut Saan, partainya tentu memberikan dukungan kepada pemerintah terkait program makan bergizi gratis.

Respons Megawati, Demokrat Nilai Anggaran Makan Bergizi Sudah Pas

Respons Megawati, Demokrat Nilai Anggaran Makan Bergizi Sudah Pas

()

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menilai, anggaran untuk program makan bergizi saat ini sudah pas.

Dia menyampaikan ini merespons pernyataan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, yang meminta anggaran program itu dikaji kembali.

"Ya, saya kira sudah pas, dah kita harus sukseskan ini," ujar Herman di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).

Lebih lanjut, Demokrat menegaskan dukungannya terkait keputusan Presiden Prabowo Subianto.

Kata NasDem soal Megawati Minta Anggaran Makan Begizi Gratis Dihitung Ulang

Kata NasDem soal Megawati Minta Anggaran Makan Begizi Gratis Dihitung Ulang

()

Waketum Partai NasDem, Saan Mustopa, merespons usulan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menghitung kembali anggaran makan bergizi gratis senilai Rp 10 ribu. NasDem menilai pemerintah pasti memiliki pertimbangan matang dalam menentukan anggaran itu.

"Ya tentu kan gini pemerintah punya banyak pertimbangan lah ya untuk program makan bergizi," kata Saan usai menghadiri Puncak HUT Golkar ke-60 SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).

Saan menyebut NasDem memberikan dukungan terhadap program yang diusung oleh pemerintah. Ia menilai program makan bergizi gratis sangat baik.

Sebut Ahok Dipenjara Karena Cerewet, Megawati: Sekarang Saya Selotip!

Sebut Ahok Dipenjara Karena Cerewet, Megawati: Sekarang Saya Selotip!

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berseloroh bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah sosok yang cerewet karena kerap mengomentari berbagai hal.

Sikap cerewet tersebut, kata Megawati, akhirnya membuat Eks Gubernur DKI Jakarta itu terjerat pelanggaran hukum dan harus dipenjara.

Hal tersebut disampaikan Megawati saat menjadi pembicara utama atau keynote speaker dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis” karya Todung Mulya Lubis, Kamis (12/12/2024).

Puan Wakili Megawati Hadiri Puncak HUT Golkar, Disambut Riuh Kader

Puan Wakili Megawati Hadiri Puncak HUT Golkar, Disambut Riuh Kader

()

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menghadiri puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) Golkar ke-60 malam ini di Sentul International Convention Center (SICC). Kehadiran Puan disambut riuh oleh seluruh kader Golkar di lokasi.

Pantauan detikcom di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024) Puan memasuki area acara pukul 19.06 WIB. Seluruh peserta HUT bergemuruh ketika Ketua DPR RI ini tersorot oleh kamera.

Puan tampak mengenakan baju berwarna hitam dengan ornamen berwarna merah. Puan menyalami jajaran Ketua Umum (Ketum) yang sudah tiba di acara.

Ketika Megawati Enggan Dengar Nama Maruarar saat Hadiri Peluncuran Buku

Ketika Megawati Enggan Dengar Nama Maruarar saat Hadiri Peluncuran Buku

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri enggan dengar nama “Maruarar” disebut dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis” karya Todung Mulya Lubis, Kamis (12/12/2024).

Momen itu terjadi ketika Megawati diminta menjadi pembicara utama atau keynote speaker dalam acara peluncuran.

Dia awalnya mengaku kaget ketika melihat nama Mauarar di layar panggung, bahkan dibacakan oleh pembawa acara.

“Tadi, sambil duduk, saya menyindir Pak Maruarar Siahaan. Karena waktu saya baca di sini, kaget, karena belum (disebut nama) belakangnya," ujar Megawati, Kamis (12/12/2024)..

Golkar Jawab Kebingungan Megawati: Kami Tak Ada Rasa Memusuhi

Golkar Jawab Kebingungan Megawati: Kami Tak Ada Rasa Memusuhi

()

Waketum Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut pihaknya tak ada rasa sedikit pun memusuhi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ace mengatakan PDIP dan Golkar bahkan sempat ada di satu koalisi yang sama pemerintahan sebelumnya.

"Kami tidak ada sedikit pun perasaan atau pandangan yang memusuhi. Apalagi kita sama-sama pernah menjadi satu koalisi di era pemerintahan sebelumnya," kata Ace di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).

Ace mengatakan selama ini hubungan Golkar dengan PDIP baik. Ia menegaskan tidak ada permusuhan antara Koalisi Indonesia Maju dan PDI Perjuangan.

Tanggapi Pernyataan Megawati, Golkar Tegaskan Tak Musuhi PDI-P

Tanggapi Pernyataan Megawati, Golkar Tegaskan Tak Musuhi PDI-P

()

BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ace Syadzily Hasan menegaskan bahwa partainya tidak memiliki niatan memusuhi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan ini disampaikan Ace sebagai respons terhadap pernyataan Megawati yang mengaku heran diundang untuk menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Partai Golkar. Sebab, Megawati merasa PDI-P selama ini dijauhi oleh partai-partai lain.

"Kami tidak ada sedikit pun perasaan atau pandangan yang memusuhi. Apalagi kita sama-sama pernah menjadi satu koalisi di era pemerintahan sebelumnya," kata Ace di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (12/12/2024).

Megawati Ungkit Gelar Doktor Honoris Causa: Tidak Beli

Megawati Ungkit Gelar Doktor Honoris Causa: Tidak Beli

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara tentang gelar doktor honoris causa yang disandangnya. Dia mengatakan gelar honoris causa yang disandangnya bukan karena membeli.

Hal itu disampaikan dalam acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024). Awalnya, Megawati merasa terhormat bisa berpidato di hadapan para ahli hukum.

"Kapan lagi mau pidato depan umum, saya bilang, apalagi ini para ahli, kan," kata Megawati.

Ada yang Minta Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Megawati: Lah Dapatnya Apa?

Ada yang Minta Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Megawati: Lah Dapatnya Apa?

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan banyak dorongan dari berbagai pihak untuk bergabung dengan barisan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan ini disampaikan Megawati usai menerima undangan untuk hadir dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Partai Golkar di Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (12/12/2024).

“Banyak kan yang bilang, gabunglah ke sono. Lah gabung dapatnya apa? Lah (aku) presiden loh, masa gabung,” ujar Megawati dalam acara peluncuran buku Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis.

Cerita Megawati Bingung Saat Anwar Usman Jadi Ketua MK: Saya Garuk-garuk Kepala

Cerita Megawati Bingung Saat Anwar Usman Jadi Ketua MK: Saya Garuk-garuk Kepala

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bingung saat Anwar Usman terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Megawati mengaku heran karena masih banyak hakim MK yang menurutnya lebih senior.

"Saya waktu, sopo namanya itu. Pak sopo? Usman. Lah ya, kan saya juga bingung. Ngapain dia yang jadi? Sopo dia? Saya belum tahu loh," kata Megawati dalam acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis dan diskusi Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

Megawati Dapat Kabar Ada Pihak yang Ingin Kacaukan Kongres PDI-P 2025

Megawati Dapat Kabar Ada Pihak yang Ingin Kacaukan Kongres PDI-P 2025

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku mendapatkan kabar adanya upaya dari pihak tertentu untuk mengacaukan pelaksanaan kongres partainya yang akan berlangsung pada April 2025.

Hal itu disampaikan Megawati ketika berbicara soal keinginan anggota PDI-P agar dirinya kembali menjabat sebagai ketua umum partai.

“Saya sekarang masih keren diminta oleh seluruh anggota partai secara aklamasi kalau ada nanti kongres ibu musti jadi lagi. Enak aja emangnya gue enggak pensiun,” ujar Megawati dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis”, Kamis (12/12/2024).

Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Makan Bergizi Gratis

Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Makan Bergizi Gratis

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri buka suara soal program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Megawati mengatakan anggaran Rp 10 ribu untuk menu makan bergizi tidak cukup.

Megawati pun menyampaikan pesan kepada Prabowo Subianto agar meninjau kembali anggaran Makan Bergizi Gratis tersebut.

"Saya hitung, lho saya juga tukang masak kok, ibu saya itu orang Sumatera, Bengkulu. Jadi tradisi putri pertama harus pintar masak. Alhamdulillah," kata Megawati dalam acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

Singgung Kasus Harun Masiku, Megawati: Kalau Hasto Ditangkap, Saya Datang...

Singgung Kasus Harun Masiku, Megawati: Kalau Hasto Ditangkap, Saya Datang...

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keprihatinannya terhadap penyidikan kasus korupsi yang melibatkan mantan kader partainya, Harun Masiku, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam proses penyidikan tersebut, KPK telah beberapa kali memanggil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

"Saya bilang, kalau Hasto itu ditangkap, saya datang. Saya enggak bohong. Kenapa? Saya ketua umum, bertanggung jawab kepada warga saya, dia adalah Sekjen saya," ujar Megawati dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis”, yang berlangsung pada Kamis (12/12/2024).

Tak Akan Hadiri Undangan HUT Golkar, Megawati: Nanti Dipikir Mau Gabung

Tak Akan Hadiri Undangan HUT Golkar, Megawati: Nanti Dipikir Mau Gabung

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan rasa herannya setelah diundang oleh Bahlil Lahadalia untuk menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Partai Golkar.

Megawati merasa aneh karena selama ini PDI-P dan dirinya seperti dijauhi oleh partai-partai lain yang mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Hari ini saya diundang, tumben sama si Bahlil. Kan HUT Golkar. Aku bilang sama Hasto. Aku diundang ke Golkar, terus aku muram apa cengar-cengir yo? Kan aku dimusuhin sejagat Dewa Pitara. Sekarang diundang, bingung aku,” ujar Megawati saat peluncuran buku “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis” pada Kamis (12/12/2024).

Soroti Anggaran Rp 10.000 Makan Bergizi Gratis, Megawati: Mas Bowo, Tolong Hitung Lagi

Soroti Anggaran Rp 10.000 Makan Bergizi Gratis, Megawati: Mas Bowo, Tolong Hitung Lagi

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mendukung program makan bergizi gratis yang bakal dilaksanakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Namun, Megawati menyoroti anggaran program makan bergizi gratis yang disiapkan pemerintah, yakni Rp 10.000 per porsi.

“Katanya mau kasih makanan gratis, setuju saya, beneran. Tapi apa? Saya hitung, lah saya juga tukang masak kok,” ujar Megawati dalam acara peluncuran buku Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis, Kamis (12/12/2024).

Megawati: Ahok Dulu Tuh Cerewet Banget, Makanya Masuk Penjara

Megawati: Ahok Dulu Tuh Cerewet Banget, Makanya Masuk Penjara

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkelakar soal sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang disebutnya cerewet. Dia mengatakan Ahok masuk penjara gara-gara cerewet.

Hal itu disampaikan Megawati saat berpidato dalam acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

"Kalau saya bilang sama Pak Ahok, dulu kan dia tuh cerewet banget. Makanya lu jadi masuk penjara tahu, gue bilang," kata Megawati, yang disambut tawa para peserta acara.

Megawati Kirim Delegasi ke HUT Golkar: Kalau Ketinggian Dipikir Mau Gabung

Megawati Kirim Delegasi ke HUT Golkar: Kalau Ketinggian Dipikir Mau Gabung

()

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengirim delegasi ke HUT Partai Golkar setelah menerima undangan dari Ketum Golkar Bahlil Lahadalia. Megawati mengirim sosok elite PDIP yang dinilai pas untuk memenuhi undangan Golkar.

Megawati mengungkapkan diundang ke HUT Golkar saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

"Kata Hasto, ‘Udah deh, Bu, iniin aja deh, apa namanya, delegasikan’. ‘Terus siapa Ibu mau delegasikan?’. Nanti kalau terlalu bawah dibilang nggak ini, kayak nggak apa ya, sebagai tamu nggak hormat. Kalau ketinggian nanti dipikir udah mau gabung lagi. Ha-ha-ha. Keren nggak? Iye…," kata Megawati.

Megawati Sebut Ada yang Mau Awut-awut Kongres PDIP

Megawati Sebut Ada yang Mau Awut-awut Kongres PDIP

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut ada pihak yang ingin mengganggu Kongres PDIP tahun depan. Megawati menyebut kader PDIP masih ingin dirinya kembali menjabat ketua umum.

Hal itu ia sampaikan dalam acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis dan diskusi Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024). Mulanya, Megawati mengatakan dirinya sudah ingin pensiun, tetapi masih diminta untuk kembali menjabat Ketum PDIP.

Megawati Bingung Diundang Bahlil ke HUT Golkar: Kan Aku Dimusuhi

Megawati Bingung Diundang Bahlil ke HUT Golkar: Kan Aku Dimusuhi

()

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri diundang Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia untuk hadir dalam acara HUT Partai Golkar. Namun Megawati justru menjadi bingung dengan undangan dari Bahlil.

"Ini hari ini, saya diundang, tumben, sama si Bahlil, iyo kan HUT-ne opo, Golkar. Terus saya suruh sopo yo, tadi, bukan situ toh, saya suruh ke sana siapa ya? Oh, Pak Utut, ketua fraksi (PDIP di DPR)," kata Megawati dalam acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis dan diskusi ‘Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’ di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).