Megawati Soekarnoputri

Kata PDIP soal Peluang Prabowo Bertemu Megawati Usai Temui Jokowi dan SBY

Kata PDIP soal Peluang Prabowo Bertemu Megawati Usai Temui Jokowi dan SBY

()

Presiden Prabowo Subianto dalam waktu berdekatan bertemu dengan mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketua DPP PDIP Yasonna H. Laoly menganggap wajar pertemuan itu.

"Wah itu biasalah, saya no comment saja," kata Yasonna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).

Yasonna kemudian ditanyai soal peluang Prabowo bertemu dengan Megawati. Ia meminta publik melihat saja ke depannya seperti apa.

"Ya kita lihat saja," ungkap Yasonna.

Yasonna mengatakan Megawati dalam kondisi kurang sehat saat pelantikan Presiden Prabowo, sehingga tak bisa hadir. Ia menyebut akan ada waktu yang tepat terkait pertemuan Prabowo dan Ketum PDIP itu.

Pesan Megawati untuk Pramono Anung pada Pilkada Jakarta 2024: Jaga Kesehatan, Suaramu Jangan Hilang

Pesan Megawati untuk Pramono Anung pada Pilkada Jakarta 2024: Jaga Kesehatan, Suaramu Jangan Hilang

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mengaku mendapatkan pesan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Pesan tersebut disampaikan Megawati ke Pramono dalam acara peluncuran buku "Sangsaka Melilit Perut Megawati" karya Guntur Soekarnoputra di Ballroom Puri Agung, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (3/11/2024).

"Bu Mega juga pesannya hanya satu saja, udah jaga kesehatan, suaramu jangan hilang. Dan fokus aja pada sosialisasi di Jakarta," ungkap Pramono dikutip dari video YouTube Kompas TV, Senin (4/11/2024).

Guntur Soekarnoputra Ungkap Keberanian Megawati Kirim Bendera Pusaka ke Rezim Orba

Guntur Soekarnoputra Ungkap Keberanian Megawati Kirim Bendera Pusaka ke Rezim Orba

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra Pertama Presiden Pertama RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra, menceritakan bagaimana adiknya, Megawati Soekarnoputri, mendapatkan penugasan yang cukup berisiko, yakni mengirimkan Bendera Pusaka Merah Putih untuk perayaan Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 1967.

Cerita itu dituangkan Guntur melalui tulisannya dalam buku berjudul "Sangsaka Melilit Perut Megawati" yang diluncurkan pada Minggu (3/11/2024).

Guntur mengawali kisah itu ketika Presiden Kedua RI Soeharto kebingungan karena Bendera Pusaka tidak diketahui keberadaannya.

"Ketika mau 17 Agustus 1967, rupanya Pak Harto sudah jadi presiden atau apa, lupa, kebingungan gimana enggak ada Bendera Pusaka yang mau dikibarkan. Kemudian mereka mencari," kata Guntur saat menceritakan isi buku yang dituliskannya.

Cerita di Balik Guntur Luncurkan Buku Sangsaka Melilit Perut Megawati

Cerita di Balik Guntur Luncurkan Buku Sangsaka Melilit Perut Megawati

()

Putra Presiden RI ke-1 Sukarno, Guntur Soekarnoputra, meluncurkan buku berjudul ‘Sangsaka Melilit Perut Megawati Humaniora, Sejarah dan Budaya Nasionalisme Internasionalisme’. Guntur menjelaskan alasan memberikan judul tersebut untuk bukunya itu.

Mulanya, Guntur menjelaskan bahwa bukunya itu merupakan kumpulan tulisannya yang sudah terbit di sejumlah media. Kumpulan tulisan itu, adalah respons akan kondisi sosial politik yang terjadi di Indonesia.

"Mulanya, saya begitu kalau ada situasi, sosial politik terutama itu, timbul ide mencari solusi jalan keluar menghadapi politik, yang katakanlah, tidak karuan begitu," kata Guntur di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (3/11/2024).

Guntur Soekarnoputra Sebut Istana Batu Tulis Bukan Istana, tapi Rumah

Guntur Soekarnoputra Sebut Istana Batu Tulis Bukan Istana, tapi Rumah

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra Pertama Presiden Pertama RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra, menilai ada anggapan yang salah kaprah soal Istana Batu Tulis yang terletak di Bogor, Jawa Barat.

Menurut Guntur, Istana Batu Tulis semestinya disebut Rumah Batu Tulis, bukan Istana Batu Tulis karena bangunan tersebut adalah rumah pribadi Bung Karno.

"Bukan (Istana). (Itu) Rumah Batu Tulis," kata Guruh dalam acara peluncuran buku "Sangsaka Melilit Perut Megawati" di Jakarta, Minggu (3/11/2024).

Guruh menjelaskan, bangunan itu menjadi milik Bung Karno karena keprihatinan sejumlah tokoh yang iba terhadap Bung Karno karena sang proklamator tidak mempunyai rumah.

Ulang Tahun Ke-80, Guntur Soekarnoputra Luncurkan Buku Sangsaka Melilit Perut Megawati

Ulang Tahun Ke-80, Guntur Soekarnoputra Luncurkan Buku Sangsaka Melilit Perut Megawati

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra Presiden Pertama RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra meluncurkan buku terbarunya berjudul "Sangsaka Melilit Perut Megawati" tepat di hari ulang tahunnya yang ke-80, pada hari ini, Minggu (3/11/2024).

Peluncuran buku itu dilakukan di salah satu hotel di Jakarta pada Minggu pagi jelang siang.

Pengamatan Kompas.com, peluncuran buku ini turut dihadiri oleh Guntur dan sang adik, Megawati Soekarnoputri.

Selain itu turut hadir Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno. Ia duduk satu meja dengan Guntur dan Megawati.

Megawati Mengaku Disadap, Yasonna: Ibu Sering Bilang Begitu

Megawati Mengaku Disadap, Yasonna: Ibu Sering Bilang Begitu

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Yasonna Laoly merespons pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang mengaku dirinya menjadi orang yang paling disadap se-Indonesia.

Yasonna menyebut, pengakuan seperti itu sudah sering Megawati sampaikan kepada dirinya selaku pengurus teras PDI-P.

"Ya ibu sering bilang begitu. Saya kalau kita ketemu, ‘hati-hati’," ungkap Yasonna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Yasonna pun menilai wajar jika ada sejumlah pihak yang berupaya menyadap Megawati.

Sebab, Megawati adalah Presiden kelima RI sekaligus ketua umum partai politik.

Prabowo Pakai Maung Pindad, Ini “Tunggangan Presiden dari Masa ke Masa

Prabowo Pakai Maung Pindad, Ini “Tunggangan Presiden dari Masa ke Masa

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto berulang kali tertangkap kamera menggunakan Maung Garuda atau Maung MV3 Limousine sebagai kendaraan dinasnya.

Pertama, saat menuju Istana Merdeka, Jakarta, usai mengucapkan sumpah sebagai Presiden RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada 20 Oktober 2024.

Saat itu, Prabowo terlihat keluar dari sunroof Maung Garuda untuk menyapa masyarakat yang berbaris di jalan dan menyambutnya.

Ritual menyapa masyarakat dari sunroof Maung Garuda juga dilakukan Prabowo saat meninggalkan kawasan Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada 27 Oktober 2024.

Saat Megawati Bilang Jadi Orang Paling Disadap

Saat Megawati Bilang Jadi Orang Paling Disadap

()

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bercerita soal tak memiliki handphone. Megawati mengatakan dirinya jadi orang yang paling disadap di Indonesia.

Hal itu disampaikan Megawati di acara peresmian Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024). Mulanya, Megawati bicara soal tak memaksa orang untuk gabung ke PDIP.

"Pertanyaan saya kenapa kalian kok mau masuk PDIP Perjuangan. Kenapa kalian nggak masuk partai lain saja. Apa yang mentrigger kalian ingin masuk ke PDI Perjuangan. Karena saya tidak boleh yang namanya memaksakan orang untuk masuk ke partai kami sukarela," ujar Megawati.

Singgung Soal Survei Bisa Dibeli, Megawati: Saya Tahu, tapi Baru Ngomong Hari Ini

Singgung Soal Survei Bisa Dibeli, Megawati: Saya Tahu, tapi Baru Ngomong Hari Ini

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku sudah tahu bahwa survei bisa dibeli.

Namun, ia belum pernah mengungkapkan hal tersebut secara terbuka ke publik.

"Jadi, saya tahu. Tapi, mana pernah saya ngomong kayak gitu? Baru hari ini," jelas Megawati di acara peresmian sekretariat baru DPP Merah Putih di Jalan Sumatera, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).

Meski begitu, Megawati tak menjelaskan secara gamblang tentang survei apa yang ia maksud dapat dibeli.

Megawati Sebut Survei Bisa Dibeli, Singgung Metode By Phone

Megawati Sebut Survei Bisa Dibeli, Singgung Metode By Phone

()

Ketum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengatakan survei elektabilitas calon yang maju dalam Pemilu bisa dibeli. Dia menyinggung metode survei yang dilakukan melalui telepon.

"Saya ini tahu statistik bawa survei itu bisa dibeli. Bohong apa tidak? Bohong apa tidak?" kata Mega di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).

Mega menuturkan statistik dengan matematika berbeda. Dia mengatakan metode survei tidak boleh memakai responden hanya melalui telepon.

"Tahu nggak, statistik beda loh sama matematika. Boleh nanya, untuk mencari hasil survei itu dari mana? Statistik. Dan sebenarnya tidak boleh by phone. Jadi Saya tahu, saya tahu, tapi mana pernah saya ngomong kayak gitu, nggak baru hari ini karena ini menurut saya anak-anak muda nggak boleh takut. Masa kalah sama orang tua," tuturnya.

Mengaku Tak Punya Handphone, Megawati: Saya Orang yang Paling Disadap di Indonesia

Mengaku Tak Punya Handphone, Megawati: Saya Orang yang Paling Disadap di Indonesia

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku tak memiliki handphone karena kerap kali disadap.

"Saya enggak punya HP lho, tahu enggak kenapa saya enggak punya HP? Karena saya adalah orang yang paling disadap di Indonesia," ucap Megawati dalam sambutannya di acara peresmian sekertariat baru DPP Merah Putih di Jalan Sumatera, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).

Dia tidak mengungkapkan pihak mana yang menyadap ponselnya. Namun, Megawati mengaku bingung, mengapa ponselnya kerap kali disadap.

Megawati: Saya Adalah Orang yang Paling Disadap di Indonesia Sekarang

Megawati: Saya Adalah Orang yang Paling Disadap di Indonesia Sekarang

()

Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengatakan dia adalah orang yang paling sering disadap di negara ini. Sambil berkelakar, dia menyebut dirinya berteman dengan aktor James Bond atau yang dikenal agen 007.

Dia mengatakan berteman dengan James Bond lantaran adanya kesamaan angka 7 pada nomor agen dan usia Megawati. Hal itu disampaikan Megawati saat menghadiri acara peresmian Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).

Minta Semua Kader Menangkan Pramono-Rano, Megawati: Kalau Enggak Turun, Awas ya!

Minta Semua Kader Menangkan Pramono-Rano, Megawati: Kalau Enggak Turun, Awas ya!

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meminta semua kadernya turut serta membantu kemenangan calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) Jakarta nomor urut 3 Parmono Anung-Rano Karno di Pilkada 2024.

Hal itu ia sampaikan ketika memberi sambutan di acara peresmian sekretariat baru DPP Merah Putih di Jalan Sumatera, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).

"Kalian di mana? Nanti kalau kalian enggak turun awas, ya! Enggak ada sekarang turun semua apa pun namanya untuk memenangkan Pak Pram dan Si Doel," ucap Megawati dalam sambutannya, Senin.

Puan soal Pertemuan Megawati-Prabowo: Secepatnya, Tunggu Waktu yang Pas

Puan soal Pertemuan Megawati-Prabowo: Secepatnya, Tunggu Waktu yang Pas

()

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani memastikan pertemuan Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto pasti akan dilakukan secepatnya. Dia menyebut pertemuan hanya menanti waktu yang pas.

"Pasti, insyaallah, tidak ada hal yang tidak mungkin. Insyaallah, tinggal tunggu waktu yang pas," kata Puan saat menghadiri acara peresmian Sekretariat DPP Taruna Merah Putih di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).

Puan mengatakan pertemuan tidak akan diwakilkan. Dia menuturkan Megawati dan Prabowo akan bertemu secara langsung.